Senin, 19 Juni 2017

Fayakhun Andriadi: Kami Harus Pastikan Negara dalam Keadaan Aman



Pada sepuluh tahun periode kepemimpinan Presiden SBY, banyak sekali kegaduhan yang terjadi di sekitar istana. Kegaduhan-kegaduhan tersebut membuat pemerintahan SBY sibuk meredam kegaduhan-kegaduhan yang muncul, daripada bekerja melayani rakyat. Salah satu kegaduhan yang muncul di masa-masa akhir kepemimpinan SBY adalah bocornya informasi sekitar kepresidenan oleh Wikileaks yang disiarkan dua  harian Australia, The Age dan Sidne Morning Herald. Terkait hal tersebut, Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat yang salah satunya adalah Fayakhun Andriadi mengundang Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Kepala Badan Intelejen Negara Sutanto dan Wakil Lembaga Sandi Negara untuk melakukan pembahasan.
Fayakhun Andriadi mengungkapkan bahwa kesempatan tersebut akan digunakan untuk membahas informasi yang bocor ke publik.
 “Kesempatan itu akan kami gunakan untuk membahas berita The Age dan Sidney Morning Herald,” kata anggota Komisi Pertahanan, Fayakhun Andriadi.
Fayakhun menjelaskan bahwa sebenarnya mereka memanggil Menteri Luarnegeri, pekan ini. Namun karena menteri luar negeri ke luar negeri, pertemuan direncanakan awal pekan ini.
Politisi Golkar tersebut menambahkan, ketiga lembaga tersebut akan dimintai keterangan mengenai substansi teknis mengamankan rahasia negara.
“Kali ini yang bocor adalah rahasia SBY. Kalau suatu hari yang bocor soal penempatan pasukan dan senjata gimana?” kata Fayakhun Andriadi.
Bukan hanya itu saja, Komisi rencananya juga akan mengundang Panglima TNI dan Paspampres untuk dimintai keterangan ihwal pengamanan di sekitar Presiden.
“Bukan tak mungkin alat-alat (penyadap) ada yang dipasang secara fisik. Kami ingin diyakinkan negara dalam keadaan aman,” ujarnya.
Sejumlah lembaga negara tersebut juga akan diajak Komisi untuk mendiskusikan dan memetakan apa saja kira-kira yang akan dihadapi Indonesia, pascabocornya rahasia negara oleh Wikileaks.
“Bayangkan, percakapan SBY dengan Kepala BIN bisa ditangkap! Saya menduga mereka mungkin nggak berniat menyerang Indonesia, tapi sedang berusaha membuat Indonesia hancur berkeping-keping karena kekayaannya alamnya diambil,” cetus Fayakhun Andriadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar